Berakhlakul karimah,cerdas,kreatif,terampil berbudi luhur

Kami



Rabu, 21 November 2012

Gebyar Muharam 1434 H




Suasana penuh keakraban dalam memperingati tahun baru hijriyah 1434. acara demi acara berjalan dengan lancar, jalan santai, makan bersama dengan pemandangan alam yang asri, undian berhadiah, wali murid santai menanti undian........... pokoknya hapy bersama keluarga besar MI Jajar dan RA Karang. pokonya jan wowwwww........

Kamis, 08 November 2012

Lapor Bulan

Lapor bulan

Pemeriksaan Rutin Kesehatan Oleh Puskesmas Gandusari



Dalam rangka menjaga kesehatan biar tetap sehat , Puskesmas Gandusari bersama MI Jajar Gandusari, memberikan pelayanan kesehatan kepada siswa siswi MI Jajar. Puskesmas Gandusari dua bulan sekali rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan terhadap warga Madrasah, mulai dari kebersihan lingkungan, MCK dan juga kesehatan siswa. Tepatnya hari selasa Tanggal 6 November 2012 datanglah petugas kesehatan dari puskesmas Gandusari untuk pemeriksaan kesehatan Kelas 1, 2 dan tiga dengan memberikan suntikan anti tetanus dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gigi. Selain itu untuk menjaga kesehatan gigi, siswa kelas 1 diberi sikat gigi gratis. "" Kebersihan sebagian dari Iman""

Rabu, 10 Oktober 2012

GIAT PENGGALANG "MI JAJAR" TETAP MENGIKUTI DENGAN SEMANGAT




Adik-adik semangat mengikuti kegiatan prestasi penggalang, meskipun dalam cuaca yang panas....

KARNAVAL HUT RI 67 BERSAMA MI JAJAR


k
Kreasi MI Jajar... dengan Tema Mantenan......
Rakyat Gandusari merasa terhibur dengan adanya tampilan karnaval dari MI Jajar. Penonton tidak ada yang cemberut, semua tertawa melihat kelucuan yang ditampilkan anak-anak/siswa MI Jajar......... Pokoknya LUCU Dech.......

Minggu, 17 Juni 2012

DKHUN MI JAJAR TAHUN 2011/2012

Alhamdulillah.. jerih payah selama ini  berhasil...... baik Pendidik maupun peserta didik..
semoga terus berlanjut dan bermanfaat dunia akhirat..
Segenap Punggawa MI Jajar Mengucapkan selamat dan sukses, atas hasil niliai UN th 2011/2012 MI Jajar mendapat peringkat pertama Tingkat MI se Kecamatan Gandusari,

Minggu, 10 Juni 2012

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT RPP



PANDUAN 

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



I.    Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II.    Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
·         Nama sekolah
·         Mata Pelajaran
·         Kelas/Semester
·         Alokasi Waktu

Catatan:
1.      RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2.      Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
3.      Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

A.Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
·         urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
·         keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
·         keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.


B.    Kompetensi Dasar cara membuat rpp

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
·         Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
·         Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran

C.Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

D.    Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  adalah  materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

E.    Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

F.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :

a. Pendahuluan
    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c. Penutup
    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
 
G.    Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

H.    Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan  teknik  tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                       : MI JAJAR
Mata Pelajaran            : ...................................
Kelas/Semester           : ...................................
Alokasi Waktu              : ..... x  35 menit

A.    Standar Kompetensi
B.    Kompetensi Dasar
C.   Tujuan Pembelajaran:
    1. Siswa dapat
    2. Siswa dapat
    Dst   
D.  Materi Pembelajaran 
E.  Model/Metode Pembelajaran 
F.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

·         Kegiatan Awal
·         Kegitan Inti
·         Kegiatan Akhir
·         dst
G.  Sumber Belajar         

H.  Penilaian                     


Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen












Minggu, 08 April 2012

ROSULULLAH SEBAGAI PENDIDIK

Rasulullah Sebagai Pendidik
(Menginspirasi dan Meneladani Sang Pendidik Sejati)
Ahmad Yani, MA
Setiap metodologi dapat diukur kebenarannya dengan ukuran keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapainya. Dan bila kaedah ini diterapkan dalam mengukur metodologi Rasulullah Saw dalam mendidik, maka akan ditemukan keberhasilan pendidikan yang begitu menakjubkan yang tidak pernah dicapai siapapun sepanjang sejarah.
Pendidikan dalam bahasa arab adalah tarbiyah yang berarti membentuk manusia ke arah kesempurnaan yang diridhai Allah SWT. Menuju ke  arah kesempurnaan dan bukan mencapai kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kemaksuman (bebas dari salah dan dosa) adalah milik Rasulullah.
Menyingkap kepribadian Rasulullah Saw sebagai pendidik menuntut kita untuk mengangkat sifat Rasulullah Saw yang mengantarkannya menjadi pendidik sejati, juga metodologi pendidikan Rasulullah yang dengan metode tersebut beliau mendidik sehingga berhasil dengan kesuksesan yang menakjubkan atas izin Allah SWT.
Sifat-sifat Sang Pendidik
1.    Kasih Sayang
Sifat ini harus ada dalam jiwa pendidik. Orang yang keras hatinya tidak cocok menjadi pendidik. Rasulullah Saw pernah meringankan shalat lantaran ada seorang anak yang menangis. Bagaimana beliau pernah ditimpa berbagai penyiksaan dan aniaya dari pihak Kufar Quraisy dan penduduk Thaif, namun beliau tetap berharap kebaikan bagi mereka: “Semoga Allah melahirkan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah kepadaNya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Anas bin Malik beliau berkata: “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih pengasih kepada keluarganya dari pada Rasulullah Saw”. (HR. Muslim).
2.    Sabar
Sabar adalah bekal utama setiap pendidik. Pendidik yang tidak memiliki sifat sabar bagai musafir yang melakukan perjalanan tanpa bekal. Rasulullah Saw mencontohkan kesabaran yang sangat tegar. Beliau bersabar atas penyiksaan jasmani dan jiwa dari kaumnya, kondisi ini terus terjadi hingga menjadi jelas maksud dan risalah yang dibawa, dan pada akhirnya kebencian berubah menjadi cinta dan penyiksaan berubah menjadi penghormatan. Namun sabar perlu dipahami dengan baik. Sabar perlu diiringi dengan ikhtiar dan doa.
3.    Rendah Hati
Seorang pendidik harus memiliki sifat rendah hati (tawadhu) terhadap para anak didiknya, karena kesombongan dan tinggi hati menyebabkan adanya jurang pemisah yang jauh antara dirinya dan anak didik. Dan ini menyebabkan hilangnya pengaruh dalam pendidikannya.
Rasulullah Saw adalah sosok manusia renah hati. Beliau mengucapkan salam kepada anak-anak. Anak-anak sering mengambil tangan Rasulullah Saw dan membawa beliau sesuai kehendak mereka. Bila seseorang bersalaman dengan Rasulullah Saw, beliau tidak akan menarik tangannya terlebih dahulu sebelum orang tersebut melepas tangannya, dan tidak memalingkan wajah sebelum orang tersebut memalingkan wajahnya.
4.    Cerdas
Pendidik dituntut cerdas dan pintar. Ia dituntut bisa memahami karakter, kondisi dan permasalahan anak didik secara detil. Dengan pemahaman tersebut, pendidikan yang diberikan bisa lebih memiliki peluang keberhasilan dan kesuksesan daripada sekedar mendidik tanpa paham tentang anak didik juga kondisinya. Seorang pendidik diharapkan bisa mempertimbangkan setiap perkara yang cocok dan tidak cocok bagi anak didiknya. Dan ini bisa dilakukan jika ia mengetahui kondisi anak didiknya.
5.    Lembut dan Pemaaf
Kesalahan dan sikap buruk anak didik tidak sepatutnya membangkitkan emosi dan amarah seorang pendidik. Dia dituntut mampu keluar dari kemarahan sehingga bisa berpikir dengan jernih, guna mencari solusi atas permasalahan. Sifat lembut ini juga diiringi dengan sifat pemaaf ketika mendapat perlakuan buruk dan keji. Satu kisah Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik  ra. Anas bin Malik berkata: “Aku berjalan bersama Rasulullah Saw, dan beliau memakai jubah Najran yang kasar sisi pinggirnya. Seorang Arab Badui menemuinya dan menarik selendang beliau dengan keras, hingga aku melihat leher Rasulullah Saw berbekas karena tarikan yang sangat keras. Badui itu berkata: “Wahai Muhammad perintahkanlah agar harta milik Allah SWT yang ada padamu untuk diberikan kepadaku karena kamu tidak membawa hartamu dan harta bapakmu untukku. Rasulullah menoleh kepadanya dan tersenyum, kemudian memerintahkan Sahabat untuk memberinya sesuatu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
6.    Kepribadian dan Wibawa yang Kuat
Seorang pendidik harus berkepribadian kuat, tidak ragu-ragu dan kurang percaya diri, agar dapat memberikan pengaruh pada anak didiknya. Kepribadian yang kuat tidak membutuhkan banyak hukuman dalam proses mendidik, bisa meminimalkan terjadinya penyimpangan, dan menanamkan kepuasan dalam jiwa. Dalam gambaran kewibawaan Rasulullah disebutkan bahwa: “Siapapun yang melihat Rasulullah Saw, maka dia pasti mengaguminya”.
Cara Rasulullah Mendidik
1.    Pembentukan Jiwa Terlebih Dahulu
Rasulullah memandang bahwa pendidikan harus diawali dengan pembentukan jiwa dan keimanan terlebih dahulu. Bila pendidikan tidak diawali dengan pembentukan jiwa dan keimanan maka segala tampilan luar dari hasil pendidikan bukanlah tampilan yang sebenarnya. Penanaman keimanan terhadap prinsip-prinsip yang mensucikan jiwa dan menjadikan prilaku lurus menjadi prioritas program, seperti penanaman keimanan agar mencintai kebaikan dan membenci kezaliman dan kekejian.
Rasulullah memerintahkan para orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya shalat pada usia tujuh tahun. Hal ini harus dilakukan dan diteruskan dengan pengarahan dan penanaman tentang kepuasan dan keimanan dalam jiwa anak terhadap urgensi shalat dan kewajibannya hingga tiga tahun berikutnya. Dan bila anak meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun, dia diberi sanksi. Dari Amru bin Syuaib, beliau  berkata: “Rasulullah Saw bersabda:“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya pada usia sepuluh tahun dan pisahkan mereka dari tempat tidur”. (HR. Abu Dawud).
2.    Penerapan Praktis
Iman di hati dan penerapan praktis adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan, keduanya saling membutuhkan. Dengan maksud tersebut Allah SWT mengaitkan iman dengan amal shaleh lebih dari lima puluh lima ayat Al-Qur’an. Metodologi Rasulullah dalam pendidikan adalah dukungan teori ilmiah dengan penerapan praktis, karena buah pendidikan sebenarnya lahir dari penerapan praktis, bukan teori ilmiah.
3.    Berbicara dan Berdialog Sesuai Tingkat Pemahaman
Jika seorang pendidik berbicara kepada anak didiknya dengan bahasa yang tidak dipahaminya, maka bisa menimbulkan salah paham, dan menimbulkan salah penerapan. Karena itu, pendidik harus memperhatikan tingkat pemahaman akal anak didiknya, sehingga tidak mengajarkan dan mengarahkannya dengan bahasa yang tidak dipahaminya. Imam Muslim berkata: “Sesungguhnya Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tidaklah kamu berbicara dengan suatu kaum menggunakan bahasa yang tidak dipahami oleh akal mereka, melainkan ia menadi fitnah bagi sebagian mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim).
4.    Mengutamakan yang Lebih Penting dari yang Penting
Kaidah urutan prioritas penting diterapkan dalam proses pendidikan. Tidak sepatutnya seorang pendidik lebih fokus mengarahkan anak didik untuk melakukan amal sunah namun tidak memberikan arahan semestinya tehadap amalan wajib. Diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata: “Sesungguhnya seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah Saw: “Kapan Kiamat terjadi?”, Rasulullah menjawab: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Dia menjawab: “Tidak ada, kecuali aku mencintai Allah SWT dan RasulNya”. Rasulullah Saw bersabda: “Kamu bersama siapa yang kamu cintai”. (HR. Bukhari dan Muslim). Seakan-akan Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa pengetahuan terhadap Kiamat tidak akan berfaedah jika tidak disertai dengan keimanan dan amal saleh, serta persiapan diri untuk menghadapinya.
5.    Memilih Kondisi yang Tepat untuk Memberikan Peringatan
Memilih kondisi yang tepat untuk memberikan pengarahan dan nasihat adalah langkah yang penting agar arahan dan nasihat mendapatkan pengaruhnya dalam jiwa anak didik. Inilah salah satu hikmah Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sesuai dengan kejadian dan sababun nuzuul (sebab turunnya). Rasul Saw juga demikian, karena itu ada sababul wuruud (sebab datang) hadits. Para Ulama telah banyak mengarang berbagai kitab tentang sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Saw.
Diantara hadits Rasul Saw yang datang karena sababul wuruud (sebab datang), Hakim bin Hizam ra, berkata: “Aku memohon kepada Rasulullah Saw harta, kemudian beliau memberikannya kepadaku, kemudian aku memohon kepadanya, kemudian ia memberikannya kepadaku, kemudian aku memohon kepadanya harta, kemudian ia memberikannya kepadaku. Kemudian Rasulullah bersabda: “Wahai Hakim sesungguhnya harta benda itu hijau dan manis. Barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang terhormat, maka dia akan diberkahi di dalamnya. Dan barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang berlebihan dan tamak, maka tidak akan diberkahi. Bagaikan orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang. Dan tangan yang di atas  lebih baik daripada tangan yang dibawah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian sekelumit tentang sosok Rasulullah Saw sebagai pendidik sejati. Masyarakat sangat membutuhkan sosok-sosok pendidik yang dapat menginspirasi dan meneladani sang pendidik sejati. Sosok pendidik yang baik tentunya akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik pula, dan pendidikan yang baik adalah rahim yang akan melahirkan peradaban yang sama-sama kita nantikan. Wallahu a’lam. 
di kutip(copy) >>> IKADI (Ikatan Dakwah Indonesia) http://www.ikadi.or.id

Mukjizat Alquran tentang Garis Edar Tata Surya

Menurut Ilmu Astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. 

Ini berarti bahwa matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Menurut Harun Yahya, terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. 

Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Fenomena itu telah disebutkan dalam Alquran sejak abad ke-7 M. Padahal, pada zaman itu manusia tidak memiliki teleskop ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Dalam Alquran disebutkan matahari dan bulan masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

Simak firman Allah SWT dalam surah Al-Anbiya [21] ayat 33: ''Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."

Disebutkan pula dalam surah Ya Sin [36] ayat 38: ''Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.''

Menurut Alquran, keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Az-Zariyat [51]:7)

Maha Benar Allah SWT dengan Segala Firmannya.

Sumber: Republika, HarunYahya. dan copy dari IKADI

Gebyar Muharam 1434 H




Suasana penuh keakraban dalam memperingati tahun baru hijriyah 1434. acara demi acara berjalan dengan lancar, jalan santai, makan bersama dengan pemandangan alam yang asri, undian berhadiah, wali murid santai menanti undian........... pokoknya hapy bersama keluarga besar MI Jajar dan RA Karang. pokonya jan wowwwww........

Lapor Bulan

Lapor bulan

Pemeriksaan Rutin Kesehatan Oleh Puskesmas Gandusari



Dalam rangka menjaga kesehatan biar tetap sehat , Puskesmas Gandusari bersama MI Jajar Gandusari, memberikan pelayanan kesehatan kepada siswa siswi MI Jajar. Puskesmas Gandusari dua bulan sekali rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan terhadap warga Madrasah, mulai dari kebersihan lingkungan, MCK dan juga kesehatan siswa. Tepatnya hari selasa Tanggal 6 November 2012 datanglah petugas kesehatan dari puskesmas Gandusari untuk pemeriksaan kesehatan Kelas 1, 2 dan tiga dengan memberikan suntikan anti tetanus dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gigi. Selain itu untuk menjaga kesehatan gigi, siswa kelas 1 diberi sikat gigi gratis. "" Kebersihan sebagian dari Iman""

GIAT PENGGALANG "MI JAJAR" TETAP MENGIKUTI DENGAN SEMANGAT




Adik-adik semangat mengikuti kegiatan prestasi penggalang, meskipun dalam cuaca yang panas....

KARNAVAL HUT RI 67 BERSAMA MI JAJAR


k
Kreasi MI Jajar... dengan Tema Mantenan......
Rakyat Gandusari merasa terhibur dengan adanya tampilan karnaval dari MI Jajar. Penonton tidak ada yang cemberut, semua tertawa melihat kelucuan yang ditampilkan anak-anak/siswa MI Jajar......... Pokoknya LUCU Dech.......

DKHUN MI JAJAR TAHUN 2011/2012

Alhamdulillah.. jerih payah selama ini  berhasil...... baik Pendidik maupun peserta didik..
semoga terus berlanjut dan bermanfaat dunia akhirat..
Segenap Punggawa MI Jajar Mengucapkan selamat dan sukses, atas hasil niliai UN th 2011/2012 MI Jajar mendapat peringkat pertama Tingkat MI se Kecamatan Gandusari,

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT RPP



PANDUAN 

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



I.    Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II.    Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
·         Nama sekolah
·         Mata Pelajaran
·         Kelas/Semester
·         Alokasi Waktu

Catatan:
1.      RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2.      Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
3.      Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

A.Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
·         urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
·         keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
·         keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.


B.    Kompetensi Dasar cara membuat rpp

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
·         Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
·         Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran

C.Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

D.    Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  adalah  materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

E.    Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

F.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :

a. Pendahuluan
    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c. Penutup
    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
 
G.    Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

H.    Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan  teknik  tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                       : MI JAJAR
Mata Pelajaran            : ...................................
Kelas/Semester           : ...................................
Alokasi Waktu              : ..... x  35 menit

A.    Standar Kompetensi
B.    Kompetensi Dasar
C.   Tujuan Pembelajaran:
    1. Siswa dapat
    2. Siswa dapat
    Dst   
D.  Materi Pembelajaran 
E.  Model/Metode Pembelajaran 
F.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

·         Kegiatan Awal
·         Kegitan Inti
·         Kegiatan Akhir
·         dst
G.  Sumber Belajar         

H.  Penilaian                     


Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen












SEHAT CERIA "JIWA DAN RAGA"

Senam bersama setiap sabtu pagi......
sehat jasmani dan rohani........

ROSULULLAH SEBAGAI PENDIDIK

Rasulullah Sebagai Pendidik
(Menginspirasi dan Meneladani Sang Pendidik Sejati)
Ahmad Yani, MA
Setiap metodologi dapat diukur kebenarannya dengan ukuran keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapainya. Dan bila kaedah ini diterapkan dalam mengukur metodologi Rasulullah Saw dalam mendidik, maka akan ditemukan keberhasilan pendidikan yang begitu menakjubkan yang tidak pernah dicapai siapapun sepanjang sejarah.
Pendidikan dalam bahasa arab adalah tarbiyah yang berarti membentuk manusia ke arah kesempurnaan yang diridhai Allah SWT. Menuju ke  arah kesempurnaan dan bukan mencapai kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kemaksuman (bebas dari salah dan dosa) adalah milik Rasulullah.
Menyingkap kepribadian Rasulullah Saw sebagai pendidik menuntut kita untuk mengangkat sifat Rasulullah Saw yang mengantarkannya menjadi pendidik sejati, juga metodologi pendidikan Rasulullah yang dengan metode tersebut beliau mendidik sehingga berhasil dengan kesuksesan yang menakjubkan atas izin Allah SWT.
Sifat-sifat Sang Pendidik
1.    Kasih Sayang
Sifat ini harus ada dalam jiwa pendidik. Orang yang keras hatinya tidak cocok menjadi pendidik. Rasulullah Saw pernah meringankan shalat lantaran ada seorang anak yang menangis. Bagaimana beliau pernah ditimpa berbagai penyiksaan dan aniaya dari pihak Kufar Quraisy dan penduduk Thaif, namun beliau tetap berharap kebaikan bagi mereka: “Semoga Allah melahirkan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah kepadaNya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Anas bin Malik beliau berkata: “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih pengasih kepada keluarganya dari pada Rasulullah Saw”. (HR. Muslim).
2.    Sabar
Sabar adalah bekal utama setiap pendidik. Pendidik yang tidak memiliki sifat sabar bagai musafir yang melakukan perjalanan tanpa bekal. Rasulullah Saw mencontohkan kesabaran yang sangat tegar. Beliau bersabar atas penyiksaan jasmani dan jiwa dari kaumnya, kondisi ini terus terjadi hingga menjadi jelas maksud dan risalah yang dibawa, dan pada akhirnya kebencian berubah menjadi cinta dan penyiksaan berubah menjadi penghormatan. Namun sabar perlu dipahami dengan baik. Sabar perlu diiringi dengan ikhtiar dan doa.
3.    Rendah Hati
Seorang pendidik harus memiliki sifat rendah hati (tawadhu) terhadap para anak didiknya, karena kesombongan dan tinggi hati menyebabkan adanya jurang pemisah yang jauh antara dirinya dan anak didik. Dan ini menyebabkan hilangnya pengaruh dalam pendidikannya.
Rasulullah Saw adalah sosok manusia renah hati. Beliau mengucapkan salam kepada anak-anak. Anak-anak sering mengambil tangan Rasulullah Saw dan membawa beliau sesuai kehendak mereka. Bila seseorang bersalaman dengan Rasulullah Saw, beliau tidak akan menarik tangannya terlebih dahulu sebelum orang tersebut melepas tangannya, dan tidak memalingkan wajah sebelum orang tersebut memalingkan wajahnya.
4.    Cerdas
Pendidik dituntut cerdas dan pintar. Ia dituntut bisa memahami karakter, kondisi dan permasalahan anak didik secara detil. Dengan pemahaman tersebut, pendidikan yang diberikan bisa lebih memiliki peluang keberhasilan dan kesuksesan daripada sekedar mendidik tanpa paham tentang anak didik juga kondisinya. Seorang pendidik diharapkan bisa mempertimbangkan setiap perkara yang cocok dan tidak cocok bagi anak didiknya. Dan ini bisa dilakukan jika ia mengetahui kondisi anak didiknya.
5.    Lembut dan Pemaaf
Kesalahan dan sikap buruk anak didik tidak sepatutnya membangkitkan emosi dan amarah seorang pendidik. Dia dituntut mampu keluar dari kemarahan sehingga bisa berpikir dengan jernih, guna mencari solusi atas permasalahan. Sifat lembut ini juga diiringi dengan sifat pemaaf ketika mendapat perlakuan buruk dan keji. Satu kisah Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik  ra. Anas bin Malik berkata: “Aku berjalan bersama Rasulullah Saw, dan beliau memakai jubah Najran yang kasar sisi pinggirnya. Seorang Arab Badui menemuinya dan menarik selendang beliau dengan keras, hingga aku melihat leher Rasulullah Saw berbekas karena tarikan yang sangat keras. Badui itu berkata: “Wahai Muhammad perintahkanlah agar harta milik Allah SWT yang ada padamu untuk diberikan kepadaku karena kamu tidak membawa hartamu dan harta bapakmu untukku. Rasulullah menoleh kepadanya dan tersenyum, kemudian memerintahkan Sahabat untuk memberinya sesuatu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
6.    Kepribadian dan Wibawa yang Kuat
Seorang pendidik harus berkepribadian kuat, tidak ragu-ragu dan kurang percaya diri, agar dapat memberikan pengaruh pada anak didiknya. Kepribadian yang kuat tidak membutuhkan banyak hukuman dalam proses mendidik, bisa meminimalkan terjadinya penyimpangan, dan menanamkan kepuasan dalam jiwa. Dalam gambaran kewibawaan Rasulullah disebutkan bahwa: “Siapapun yang melihat Rasulullah Saw, maka dia pasti mengaguminya”.
Cara Rasulullah Mendidik
1.    Pembentukan Jiwa Terlebih Dahulu
Rasulullah memandang bahwa pendidikan harus diawali dengan pembentukan jiwa dan keimanan terlebih dahulu. Bila pendidikan tidak diawali dengan pembentukan jiwa dan keimanan maka segala tampilan luar dari hasil pendidikan bukanlah tampilan yang sebenarnya. Penanaman keimanan terhadap prinsip-prinsip yang mensucikan jiwa dan menjadikan prilaku lurus menjadi prioritas program, seperti penanaman keimanan agar mencintai kebaikan dan membenci kezaliman dan kekejian.
Rasulullah memerintahkan para orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya shalat pada usia tujuh tahun. Hal ini harus dilakukan dan diteruskan dengan pengarahan dan penanaman tentang kepuasan dan keimanan dalam jiwa anak terhadap urgensi shalat dan kewajibannya hingga tiga tahun berikutnya. Dan bila anak meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun, dia diberi sanksi. Dari Amru bin Syuaib, beliau  berkata: “Rasulullah Saw bersabda:“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya pada usia sepuluh tahun dan pisahkan mereka dari tempat tidur”. (HR. Abu Dawud).
2.    Penerapan Praktis
Iman di hati dan penerapan praktis adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan, keduanya saling membutuhkan. Dengan maksud tersebut Allah SWT mengaitkan iman dengan amal shaleh lebih dari lima puluh lima ayat Al-Qur’an. Metodologi Rasulullah dalam pendidikan adalah dukungan teori ilmiah dengan penerapan praktis, karena buah pendidikan sebenarnya lahir dari penerapan praktis, bukan teori ilmiah.
3.    Berbicara dan Berdialog Sesuai Tingkat Pemahaman
Jika seorang pendidik berbicara kepada anak didiknya dengan bahasa yang tidak dipahaminya, maka bisa menimbulkan salah paham, dan menimbulkan salah penerapan. Karena itu, pendidik harus memperhatikan tingkat pemahaman akal anak didiknya, sehingga tidak mengajarkan dan mengarahkannya dengan bahasa yang tidak dipahaminya. Imam Muslim berkata: “Sesungguhnya Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tidaklah kamu berbicara dengan suatu kaum menggunakan bahasa yang tidak dipahami oleh akal mereka, melainkan ia menadi fitnah bagi sebagian mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim).
4.    Mengutamakan yang Lebih Penting dari yang Penting
Kaidah urutan prioritas penting diterapkan dalam proses pendidikan. Tidak sepatutnya seorang pendidik lebih fokus mengarahkan anak didik untuk melakukan amal sunah namun tidak memberikan arahan semestinya tehadap amalan wajib. Diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata: “Sesungguhnya seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah Saw: “Kapan Kiamat terjadi?”, Rasulullah menjawab: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Dia menjawab: “Tidak ada, kecuali aku mencintai Allah SWT dan RasulNya”. Rasulullah Saw bersabda: “Kamu bersama siapa yang kamu cintai”. (HR. Bukhari dan Muslim). Seakan-akan Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa pengetahuan terhadap Kiamat tidak akan berfaedah jika tidak disertai dengan keimanan dan amal saleh, serta persiapan diri untuk menghadapinya.
5.    Memilih Kondisi yang Tepat untuk Memberikan Peringatan
Memilih kondisi yang tepat untuk memberikan pengarahan dan nasihat adalah langkah yang penting agar arahan dan nasihat mendapatkan pengaruhnya dalam jiwa anak didik. Inilah salah satu hikmah Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sesuai dengan kejadian dan sababun nuzuul (sebab turunnya). Rasul Saw juga demikian, karena itu ada sababul wuruud (sebab datang) hadits. Para Ulama telah banyak mengarang berbagai kitab tentang sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Saw.
Diantara hadits Rasul Saw yang datang karena sababul wuruud (sebab datang), Hakim bin Hizam ra, berkata: “Aku memohon kepada Rasulullah Saw harta, kemudian beliau memberikannya kepadaku, kemudian aku memohon kepadanya, kemudian ia memberikannya kepadaku, kemudian aku memohon kepadanya harta, kemudian ia memberikannya kepadaku. Kemudian Rasulullah bersabda: “Wahai Hakim sesungguhnya harta benda itu hijau dan manis. Barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang terhormat, maka dia akan diberkahi di dalamnya. Dan barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang berlebihan dan tamak, maka tidak akan diberkahi. Bagaikan orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang. Dan tangan yang di atas  lebih baik daripada tangan yang dibawah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian sekelumit tentang sosok Rasulullah Saw sebagai pendidik sejati. Masyarakat sangat membutuhkan sosok-sosok pendidik yang dapat menginspirasi dan meneladani sang pendidik sejati. Sosok pendidik yang baik tentunya akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik pula, dan pendidikan yang baik adalah rahim yang akan melahirkan peradaban yang sama-sama kita nantikan. Wallahu a’lam. 
di kutip(copy) >>> IKADI (Ikatan Dakwah Indonesia) http://www.ikadi.or.id

Mukjizat Alquran tentang Garis Edar Tata Surya

Menurut Ilmu Astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. 

Ini berarti bahwa matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Menurut Harun Yahya, terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. 

Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Fenomena itu telah disebutkan dalam Alquran sejak abad ke-7 M. Padahal, pada zaman itu manusia tidak memiliki teleskop ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Dalam Alquran disebutkan matahari dan bulan masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

Simak firman Allah SWT dalam surah Al-Anbiya [21] ayat 33: ''Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."

Disebutkan pula dalam surah Ya Sin [36] ayat 38: ''Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.''

Menurut Alquran, keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Az-Zariyat [51]:7)

Maha Benar Allah SWT dengan Segala Firmannya.

Sumber: Republika, HarunYahya. dan copy dari IKADI